Page ini berisi artikel-artikel Rohani pilihan yang so pasti aku anggap bagus and berguna or memberkati, baik buat aku sendiri or mungkin juga bisa berguna buat orang lain, source dari mana aja, bisa dari email, kebanyakan siyh email kali yah atau majalah off/online, etc..
“Segala Sesuatu Yang Berputar Selalu Berputar”
Bryan hampir saja tidak melihat wanita tua yang berdiri dipinggir jalan itu, tetapi dalam cahaya berkabut ia dapat melihat bahwa wanita tua itu membutuhkan pertolongan. Lalu ia menghentikan mobil Pontiac tuanya di depan mobil Mecedes wanita tua itu, lalu ia keluar dan menghampirinya.
Walaupun dengan wajah tersenyum wanita itu tetap merasa khawatir, karena setelah menunggu beberapa jam tidak ada seorang pun yang berhenti untuk menolongnya.
Apakah lelaki itu bermaksud menyakitinya?
Lelaki tersebut penampilanya tidak terlalu baik, ia kelihatan begitu memprihatinkan. Wanita itu dapat merasakan kalau dirinya begitu ketakutan, berdiri sendirian dalam cuaca yang begitu dingin, sepertinya lelaki tersebut tau apa yang ia pikirkan.
Lelaki itu berkata “Saya kemari untuk membantu anda Bu, kenapa anda tidak menunggu didalam mobil. Bukankah disana lebih hangat? Oh ya, nama saya Bryan.”
Bryan masuk kedalam kolong mobil wanita itu untuk memperbaiki yang rusak.
Akhirnya ia selesai, tetapi dia kelihatan begitu kotor dan lelah, wanita itu membuka kaca jendela mobilnya dan berbicara kepadanya. Ia berkata bahwa ia dari St Louis dan kebetulan lewat jalan ini. Dia merasa tidak cukup kalau hanya mengucapkan terima kasih atas bantuan yang telah diberikan.
Wanita itu bertanya berapa yang harus ia bayar, berapapun jumlahnya yang ia minta tidak menjadi masalah, karena ia membayangkan apa yang akan terjadi jika lelaki itu tidak menolongnya. Bryan hanya tersenyum.
Bryan tidak mengatakan berapa jumlah yang harus dibayar, karena baginya menolong orang bukanlah suatu pekerjaan. Ia yakin apabila menolong seseorang yang membutuhkan pertolongan tanpa suatu imbalan, Tuhan pasti memperhitungkannya.
Ia berkata kepada wanita itu, “Bila Ibu benar-benar ingin membalas jasa saya, maka apabila suatu hari nanti Ibu melihat seseorang yang membutuhkan pertolongan, tolonglah orang tersebut… dan ingatlah saya.”
Bryan menunggu sampai wanita itu menstater mobilnya dan menghilang dari pandangan.
Setelah berjalan beberapa mil wanita itu melihat kafe kecil, lalu ia mampir kesana untuk makan dan beristirahat sebentar. Pelayan datang dan memberikan handuk bersih untuk mengeringkan rambutnya yang basah. Wanita itu memperhatikan sang pelayan yang sedang hamil, dan masih begitu muda. Lalu ia teringat kepada Bryan.
Setelah wanita itu selesai makan dan, sang pelayan sedang mengambil kembalian untuknya, wanita itu pergi keluar secara diam-diam.
Setelah kepergiannya sang pelayan kembali, pelayan itu bingung kemana wanita itu pergi, lalu ia menemukan secarik kertas diatas meja dan uang $1.000,-.
Ia begitu terharu setelah membaca apa yang ditulis oleh wanita itu:
“Kamu tidak berhutang apapun pada saya karena seseorang telah menolong saya, oleh karena itulah saya menolong kamu. Maka inilah yang harus kamu lakukan: “Jangan pernah berhenti untuk memberikan cinta dan kasih sayang.”
Malam ketika ia pulang dan pergi tidur, ia berfikir mengenai uang dan apa yang di tulis oleh wanita itu. Bagaimana wanita itu bisa tahu kalau ia dan suaminya sangat membutuhkan uang untuk menanti kelahiran bayinya?
Ia tau bagaimana suaminya sangat merisaukan hal ini. Lalu ia memeluk suaminya yang terbaring disebelahnya dan memberikan ciuman yang lembut sambil berbisik : “Semuanya akan baik-baik saja sayang, I Love You Bryan.”
“Segala sesuatu yang berputar akan selalu berputar”, therefore, never ever stop doing good things in life!
source email, sent by Anne
If GOD Always Forgives you,
Will you forgive the others.?
Ikatkan Sehelai Pita Kuning Bagiku……
Pada tahun 1971 surat kabar New York Post menulis kisah nyata tentang
seorang pria yang hidup di sebuah kota kecil di White Oak,,Georgia,
Amerika. Pria ini menikahi seorang wanita yang cantik dan baik,
sayangnya dia tidak pernah menghargai istrinya. Dia tidak menjadi
seorang suami dan ayah yang baik. Dia sering pulang malam-malam dalam
keadaan mabuk, lalu memukuli anak dan isterinya.
Satu malam dia memutuskan untuk mengadu nasib ke kota besar, New York.
Dia mencuri uang tabungan isterinya, lalu dia naik bis menuju ke utara,
ke kota besar, ke kehidupan yang baru. Bersama-sama beberapa temannya
dia memulai bisnis baru. Untuk beberapa saat dia menikmati hidupnya.
Sex, gambling, drug. Dia menikmati semuanya. Bulan berlalu. Tahun
berlalu. Bisnisnya gagal, dan ia mulai kekurangan uang. Lalu dia mulai
terlibat dalam perbuatan kriminal. Ia menulis cek palsu dan
menggunakannya untuk menipu uang orang. Akhirnya pada suatu saat naas,
dia tertangkap. Polisi menjebloskannya ke dalam penjara, dan pengadilan
menghukum dia tiga tahun penjara. Menjelang akhir masa penjaranya, dia
mulai merindukan rumahnya. Dia merindukan istrinya. Dia rindu
keluarganya. Akhirnya dia memutuskan untuk menulis surat kepada
istrinya, untuk menceritakan betapa menyesalnya dia. Bahwa dia masih
mencintai isteri dan anak-anaknya. Dia berharap dia masih boleh kembali.
Namun dia juga mengerti bahwa mungkin sekarang sudah terlambat, oleh
karena itu ia mengakhiri suratnya dengan menulis, “Sayang, engkau tidak
perlu menunggu aku. Namun jika engkau masih ada perasaan padaku, maukah
kau nyatakan? Jika kau masih mau aku kembali padamu, ikatkanlah sehelai
pita kuning bagiku, pada satu-satunya pohon beringin yang berada di
pusat kota. Apabila aku lewat dan tidak menemukan sehelai pita kuning,
tidak apa-apa. Aku akan tahu dan mengerti. Aku tidak akan turun dari
bis, dan akan terus menuju Miami. Dan aku berjanji aku tidak akan pernah
lagi menganggu engkau dan anak-anak seumur hidupku.” Akhirnya hari
pelepasannya tiba. Dia sangat gelisah. Dia tidak menerima surat balasan
dari isterinya. Dia tidak tahu apakah isterinya menerima suratnya atau
sekalipun dia membaca suratnya, apakah dia mau mengampuninya? Dia naik
bis menuju Miami, Florida, yang melewati kampung halamannya, White Oak.
Dia sangat sangat gugup. Seisi bis mendengar ceritanya, dan mereka
meminta kepada sopir bus itu, “Tolong, pas lewat White Oak, jalan
pelan-pelan. ..kita mesti lihat apa yang akan terjadi…” Hatinya
berdebar-debar saat bis mendekati pusat kota White Oak. Dia tidak berani
mengangkat kepalanya.
Keringat dingin mengucur deras. Akhirnya dia melihat pohon itu. Air mata
menetes di matanya… Dia tidak melihat sehelai pita kuning… Tidak ada
sehelai pita kuning…. Tidak ada sehelai….. . Melainkan ada seratus
helai pita-pita kuning….bergantun gan di pohon beringin
itu…Ooh… seluruh pohon itu dipenuhi pita kuning…!!! !!!!!!!!! Kisah
nyata ini menjadi lagu hits nomor satu pada tahun 1973 di Amerika. Sang
sopir langsung menelpon surat kabar dan menceritakan kisah ini. Seorang
penulis lagu menuliskan kisah ini menjadi lagu, “Tie a Yellow Ribbon
Around the Old Oak Tree”, dan ketika album ini di-rilis pada bulan
Februari 1973, langsung menjadi hits pada bulan April 1973. Sebuah lagu
yang manis, namun mungkin masih jauh lebih manis jika kita bisa
melakukan apa yang ditorehkan lagu tersebut,…
Isteri, Pacar dan Sobat yang baik….
Apakah anda juga bisa memaafkan bagi orang2 yang telah berbuat salah
kepada anda?…. isteri si pemabuk itu telah memberikan begitu besar
kesetiaannya dan mau memaafkan suaminya.
If GOD Always Forgives you,
Will you forgive the others ?…. think wisely..
source email, sent by Dwi
Setiap Hari Dalam Hidupmu adalah Istimewa…. .
Sahabatku membuka laci tempat istrinya menyimpan underwear. Dia membuka bungkusan berbahan sutra, “Ini,……” , dia berkata, ” Bukan bungkusan yang asing lagi…..” Dia membuka kotak itu dan memandang underwear berbahan sutra serta kotaknya.”Istriku membeli ini ketika pertama kali kami pergi ke New York , Kira-kira 8 atau 9 tahun yang lalu. Dia tidak pernah mengeluarkan bungkusan ini apalagi mengenakannya. Karena menurut dia, hanya akan dia gunakan untuk kesempatan yang istimewa.” Dia melangkah ke dekat tempat tidur dan meletakkan bungkusan tersebut di dekat pakaian yang dia pakai ketika pergi ke pemakaman. Istrinya baru saja meninggal. Dia menoleh padaku dan berkata: “JANGAN PERNAH MENYIMPAN SESUATU UNTUK KESEMPATAN ISTIMEWA, KARENA SETIAP HARI DALAM HIDUPMU ADALAH ISTIMEWA!” Aku masih berpikir bahwa kata-kata itu akhirnya mengubah hidupku. Sekarang aku lebih banyak membaca dan mengurangi bersih-bersih. Aku duduk di sofa tanpa khawatir tentang apapun. Aku meluangkan waktu lebih banyak bersama keluargaku dan mengurangi waktu bekerjaku. Aku mengerti bahwa kehidupan seharusnya menjadi sumber pengalaman, supaya bisa hidup, tidak semata-mata supaya bisa survive (bertahan hidup)saja. Aku tidak lagi berlama-lama menyimpan sesuatu. Aku menggunakan gelas-gelas kristal kesayanganku setiap hari. Aku akan mengenakan pakaian baru untuk pergi ke Supermarket, jika aku menyukainya. Aku tidak akan menyimpan parfum specialku untuk kesempatan istimewa, aku menggunakannya kemana pun aku menginginkannya. Kata-kata “Suatu Hari …..” dan “Suatu saat nanti……” sudah lenyap dari kamusku. Aku ingin tahu apa yang dilakukan oleh istri temanku itu, apabila dia tahu dia tidak akan ada di sana pagi berikutnya. Ini yang tak seorangpun mampu mengatakannya. Aku berpikir, jika dia tahu, mungkin malam sebelumnya dia pasti akan mengenakan underwear kesayangannya itu. Atau sehari sebulumnya dia akan menelepon rekan-rekannya serta sahabat terdekatnya. Barangkali juga dia akan menelpon teman lama untuk berdamai atas perselisihan yang pernah mereka lakukan. Mungkin dia akan pergi makan Martabak Spesial, makanan favoritnya bersama suaminya. Kita akan menyesalinya, karena kita tidak akan lebih lama lagi melihat orang-orang yang kita sayangi. Aku teringat orang-orang yang aku kasihi. Aku akan menyesal dan akan merasa sedih, jika aku tidak sempat mengatakan betapa aku sangat mencintai mereka. Sekarang, aku akan mencoba untuk tidak menunda Atau menyimpan apapun yang bisa membuatku tertawa dan bisa membuatku menikmati hidup.
|
hehehehe….. renungan ya bu:D:D
LikeLike
heheheh iya neh..sekalian bongkar file2 email yg dah lalu, di pilih2 n drop di sini 😀 biar bisa di apus tuh file2na 😉
LikeLike